Minggu, 19 Desember 2010

Inilah Makanan yang bakal bikin saya kangen Bandung...

Bandung - Bandung yeah..yeah..yeah... tempat dimana saya dilahirkan dan dibesarkan..hahahahaa...

Karena tak lama lagi saya bakal merantau ke tanah orang, meninggalkan kampung halaman buat mencari sesuap nasi, mungkin tulisan yang saya buat ini bakal jadi obat rindu saya, bisa saya baca kapanpun saya mau,meskipun mungkin saya hanya bisa melihat gambarnya saja, but it works buat ngobatin rasa kangen saya sama makanan-makanan yang mungkin bakal jarang saya temuin nantinya, mungkin beberapa ada yang mudah saya temuin, tapi dengan cita rasa yang tentu saja berbeda.

1...2...3...here we go.....

1. Baso Tahu Goreng a.k.a BATAGOR
Perpaduan dari tepung tapioka dan ikan tenggiri yang diberi bumbu, kemudian dibalut kulit pangsit dan tahu, digoreng kering, kemudian disiram sambal kacang, kecap manis dan jeruk sambal, menggoda selera...di Bandung ada 2 batagor yang paling dicari, yaitu batagor Riri dan batagor Kingsley, sayangnya buat saya, harganya kurang bersahabat, sedangkan di sekolah saya dulu, dengan harga Rp.5000 bisa dapat 5 potong batagor,hehehe...

2. Aci Dicolok a.k.a CILOK
Nahh...ini dia yang bakal pernah kita temuin dimanapun selain di Bandung, di bandung pun rasanya udah ga terlalu mudah kita temuin cilok yang bener-bener cita rasa cilok, cilok terenak yang pernah saya makan adalah cilok jalan laswi dan cilok di unisba, tepatnya ada di gang sebelah kampus unisba, ini benar-benar cilok yang luar biasa, klasik, yang menjadi favorit saya adalah cilok isi gajih (lemak sapi),

Bali Agung, Bali culture well reflected

Inspired by the historic and legendary 12th century accounts of King Sri Jaya Pangus and his beloved wife Kang Ching Wie, the daughter of a Chinese merchant. poured through a sendratari’s of Bali Agung. Beautiful and well performance, very original and reflect the bali’s cultural perspective.

Bali Agung, an epic legend that revolves around the king of Balingkang kingdom. Many years have passed but no sign of a child, so the King decides to leave his wife for a journey across the waters to find his taksu. Following the storm at the sea the King is washed ashore into strange and magical island with baby animals surrounded him. He finds his place for meditation not long until he is awaken with the rise of Dewi Danu, the water goddess of the volcanic lake Batur. Accompanied by her forest spirits, Dewi Danu seduces the King. He can not resist. In addition, Kang Ching Wie gather the courage to seek her husband, until she found her husband with Dewi Danu already have children, there was a battle, with the power of Dewi Danu, the king and princess Kang Ching Wie became the statue. This story