Sabtu, 20 Februari 2010

Ketika Dia Datang Dalam Hidupku...



Sosok yang selama ini aku inginkan... sosok yang selalu ada dalam benakku.. dan kau muncul di depan mataku, hanya berbentuk siluet, bayangan yang hanya bisa kupandangi...
terdiam aku merenung...
Rata Penuh
Namun tubuhku terlalu beku untuk bergerak, sampai akhirnya kuruntuhkan semua ketakutan yang aku pendam..
aku memberanikan diri untuk menyatakan apa yang aku rasakan, bahwa sosoknya yang seolah selalu hadir dalam mimpi-mimpiku.. dan kini dia hadir di dunia nyata.. namun sekali lagi hanya berbentuk siluet ataupun bayangan...



Kau memberiku harapan baru, keinginan untuk menemukan satu sosok perpaduan dari segala hal yang selama ini aku inginkan...
entah mengapa, ada sekat tipis yang sulit ditembus, seolah sekat itu begitu elastis... walaupun tipis dan transparan sehingga aku bisa memandangmu, namun..hanya memandangmu..tanpa bisa menyentuhmu....

Ketika keberanian itu terkumpul sudah, kukatakan padamu bahwa aku merasakan sesuatu dalam hatiku, suatu reaksi dimana euphoria itu muncul ketika kau menyapa aku... walaupun hanya lewat dimensi kita.. dimana hanya ada hati kita berdua yang berbicara..

Aku ingin mengatakan aku menaruh harapan, namun rasanya harapan itu terlalu semu ketika apa yang aku inginkan tidak dapat kau tangkap... berubah menjadi suatu ketakutan akan kehilangan sosokmu... sosok yang selalu ada dalam mimpi-mimpiku...

Kadang aku berpikir...berandai-andai kau ada di sampingku..mendengarkan semua keluh kesahku, dan membangun mimpi bersama...
aku tidak pernah bisa menterjemahkan perasaan ini apakah ini suatu asosiasi atau perasaan nyata yang kutepis dan kusangkal keberadaannya...

Namun kenyataan, aku hanya mematung dalam lingkaran diamku, menunggu waktu membawaku pada satu titik dimana aku menemukan realitasku, entah kapan..
kadang aku terkikik sendirian, merasa aneh sendiri, mengapa perasaan aneh ini bisa menghampiriku, perasaan yang dibawa oleh satu sosok bayangan... bayangan yang indah dan mengagumkan...

Aku tak mau bilang kita tidak akan pernah bisa.. BERSAMA .. karena kadang aku mengharapkannya... tetapi aku tidak memiliki wewenang untuk berjalan di depanmu, kaulah yang harus memimpin perjalanan ini.. semakin jauh aku bermimpi, semakin dalam pula ketakutan itu...

Kini...kau dan aku berjalan beriringan, saling menatap melalui mata hati kita, yah...entah mengapa kita selalu tahu satu sama lain, walaupun pesan verbal itu tak pernah terang-terangan muncul, hanya bergumam, hati kita yang lebih cerewet menyuarakan suranya... hingga kita bisa saling mengetahui masing - masing...

Aku ingin kamu...mungkin kau juga menginginkanku.... dan sekali lagi...sekat itu belum rubuh.... menunggu apakah waktu dapat merobohkannya... sehingga tak perlu lagi kita hanya saling menatap.... kita dapat bersentuhan dan menjadi satu... satu kesatuan yang selama ini saling mencari dan menemukan satu sama lain.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar